Presiden SBY dan PM Thailand Samak Sundaravej ketika mengadakan konferensi pers bersama, usai pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Rabu (26/3) sore. (foto: anung/presidensby.info)
(Jakarta, MADINA): Hubungan bilateral antara Indonesia dan Thailand terus berjalan dengan baik dan akan dipelihara dengan terus melakukan kerjasama di bidang ekonomi, investasi, pertambangan, energi, pariwisata, dan kerjasama lembaga kepolisian. Rencana kerjasama tersebut dibicarakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Thailand, Samak Sundaravej, di dalam pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Rabu (26/3) sore.
Kerjasama ekonomi Indonesia-Thailand mengalami peningkatan yang signifikan dalam 4 tahun terakhir. "Volume perdagangan Thailand di Indonesia meningkat 85 persen dalam 4 tahun. Pada tahun 2006 mencapai 5,5 miliar dolar AS, dan pada tahun 2007 meniingkat menjadi 8,7 miliar dolar AS. Investasi Thailand di Indonesia juga meningkat. Thailand menduduki peringkat ketiga setelah Malaysia dan Singapura," kata Presiden SBY dalam konferensi pers bersama PM Sundaravej, usai pertemuan bilateral. Untuk meningkatkan volume perdagangan dan investasi, lanjut SBY, pemerintah kedua negara akan melibatkan sektor swasta di dalam joint trade committee dan agreement di bidang perdagangan.
Selain membahas kerjasama ekonomi, Presiden SBY dan PM Sundaravej juga membahas kerjasama di bidang perikanan. Kedua negara menghadapi permasalahan yang sama, yaitu illegal fishing. "Kita bersama akan meningkatkan kerja sama untuk kepentingan kedua negara," ujar SBY.
Kerjasama di bidang energi juga akan dilaksanakan oleh Indonesia dan Thailand, terutama soal gas. "Kami berharap membangun kerangka dan energy security yang baik," SBY, didampingi PM Thailand, menjelaskan.
Presiden SBY juga menambahkan, kedua negara juga akan memelihara kerjasama di bidang ketahanan pangan, terutama perdagangan beras. "Bagi Indonesia sendiri, di samping meningkatkan produksi dalam negeri, kami juga perlu meningkatkan kerjasama di bidang perdagangan dan produksi beras," papar SBY. PM Thailand, mendukung pernyataan Presiden SBY tersebut dan mengatakan siap untuk melakukan kerjasama di bidang ketahanan pangan. Selain itu, Thailand juga akan memberikan prioritas kepada Indonesia untuk membeli beras dari Thailand.
Kerja sama di bidang kepariwisataan juga dibahas oleh Presiden SBY dan PM Thailand. "Indonesia dan Thailand banyak memiliki objek dan tujuan wisata. Kerja sama di dalam marketing and promotions bersama akan meningkatkan potensi pariwisata kita," kata SBY. Selain itu, Presiden SBY dan PM Thailan juga akan terus berkomitmen untuk melakukan kerjasama di bidang pertahanan. "Semua itu dalam bentuk pendidikan, latihan dan kerja sama untuk mengatasi trans national threats. Antara lain illegal fishing, illegal logging, mining dan terrorism," ujar PResiden SBY. PM Thailand juga menambahkan bahwa pihak Thailand akan terus bekerja sama dengan Indonesia untuk melakukan patroli di Selat Malaka.
Indonesia juga mengajak Thailand untuk berkontribusi aktif dalam mengatasi masalah Timur Tengah serta mengundang Thailand mengikuti Konferensi Asia Afrika yang akan diselenggarakan di Palestina tahun ini. Pihak Thailand langsung menyambut baik ajakan tersebut dan mengatakan bahwa mereka akan turut berpartisipasi di dalam konferensi tersebut.
Kedua pemimpin juga membahas masalah Myanmar sebagai bagian dari kerjasama ASEAN. "Indonesia mengajak Thailand untuk berkontribusi menyelesaikan masalah di Myanmar. Indonesia mendukung Myanmar untuk melakukan roadmap to democracy dan membantu Myanmar mencapai stabilitas dan mempertahankan keutuhan nasional," kata SBY.
PM Thailand Samak Sundaravej mengucapkan terima kasih kepada Indonesia karena telah menjalin hubungan diplomatik yang begitu erat dengan Thailand. "Thailand berterima kasih kepada Indonesia atas semua dukungan dan kerja samanya selama ini. Hubungan Indonesia dan Thailand semakin menguat setelah memasuki 60 tahun peringatan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Thailand," papar PM Thailand. (mit/pressby.info
Kerjasama ekonomi Indonesia-Thailand mengalami peningkatan yang signifikan dalam 4 tahun terakhir. "Volume perdagangan Thailand di Indonesia meningkat 85 persen dalam 4 tahun. Pada tahun 2006 mencapai 5,5 miliar dolar AS, dan pada tahun 2007 meniingkat menjadi 8,7 miliar dolar AS. Investasi Thailand di Indonesia juga meningkat. Thailand menduduki peringkat ketiga setelah Malaysia dan Singapura," kata Presiden SBY dalam konferensi pers bersama PM Sundaravej, usai pertemuan bilateral. Untuk meningkatkan volume perdagangan dan investasi, lanjut SBY, pemerintah kedua negara akan melibatkan sektor swasta di dalam joint trade committee dan agreement di bidang perdagangan.
Selain membahas kerjasama ekonomi, Presiden SBY dan PM Sundaravej juga membahas kerjasama di bidang perikanan. Kedua negara menghadapi permasalahan yang sama, yaitu illegal fishing. "Kita bersama akan meningkatkan kerja sama untuk kepentingan kedua negara," ujar SBY.
Kerjasama di bidang energi juga akan dilaksanakan oleh Indonesia dan Thailand, terutama soal gas. "Kami berharap membangun kerangka dan energy security yang baik," SBY, didampingi PM Thailand, menjelaskan.
Presiden SBY juga menambahkan, kedua negara juga akan memelihara kerjasama di bidang ketahanan pangan, terutama perdagangan beras. "Bagi Indonesia sendiri, di samping meningkatkan produksi dalam negeri, kami juga perlu meningkatkan kerjasama di bidang perdagangan dan produksi beras," papar SBY. PM Thailand, mendukung pernyataan Presiden SBY tersebut dan mengatakan siap untuk melakukan kerjasama di bidang ketahanan pangan. Selain itu, Thailand juga akan memberikan prioritas kepada Indonesia untuk membeli beras dari Thailand.
Kerja sama di bidang kepariwisataan juga dibahas oleh Presiden SBY dan PM Thailand. "Indonesia dan Thailand banyak memiliki objek dan tujuan wisata. Kerja sama di dalam marketing and promotions bersama akan meningkatkan potensi pariwisata kita," kata SBY. Selain itu, Presiden SBY dan PM Thailan juga akan terus berkomitmen untuk melakukan kerjasama di bidang pertahanan. "Semua itu dalam bentuk pendidikan, latihan dan kerja sama untuk mengatasi trans national threats. Antara lain illegal fishing, illegal logging, mining dan terrorism," ujar PResiden SBY. PM Thailand juga menambahkan bahwa pihak Thailand akan terus bekerja sama dengan Indonesia untuk melakukan patroli di Selat Malaka.
Indonesia juga mengajak Thailand untuk berkontribusi aktif dalam mengatasi masalah Timur Tengah serta mengundang Thailand mengikuti Konferensi Asia Afrika yang akan diselenggarakan di Palestina tahun ini. Pihak Thailand langsung menyambut baik ajakan tersebut dan mengatakan bahwa mereka akan turut berpartisipasi di dalam konferensi tersebut.
Kedua pemimpin juga membahas masalah Myanmar sebagai bagian dari kerjasama ASEAN. "Indonesia mengajak Thailand untuk berkontribusi menyelesaikan masalah di Myanmar. Indonesia mendukung Myanmar untuk melakukan roadmap to democracy dan membantu Myanmar mencapai stabilitas dan mempertahankan keutuhan nasional," kata SBY.
PM Thailand Samak Sundaravej mengucapkan terima kasih kepada Indonesia karena telah menjalin hubungan diplomatik yang begitu erat dengan Thailand. "Thailand berterima kasih kepada Indonesia atas semua dukungan dan kerja samanya selama ini. Hubungan Indonesia dan Thailand semakin menguat setelah memasuki 60 tahun peringatan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Thailand," papar PM Thailand. (mit/pressby.info
0 komentar :
Posting Komentar