Senin, 26 Maret 2012

"Masalah kita memilih gadget yang baik itu masalah pribadi. Seperti memilih pasangan hidup, bidang pekerjaan," ujarnya.

Kesibukannya sebagi host ini dianggapnya sebagai puncak karier ketiganya. Menjabat ketua Dewan Mahasiswa ITB sekitar tahun 1969 yang dianggap sebagai puncak karier pertama dan menjadi Juru Bicara Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur) selama 1,5 tahun sebagai puncak prestasi keduanya.

Bagaimana Wimar Witoelar berbicara tentang gadget? Berikut ini petikan wawancara lengkapnya dengan INILAH.COM.

Bagaimana Anda memandang gadget?

Gadget merupakan alat yang mendukung produktivitas, sekarang kehidupan kita sudah bersandar dengan gadget. Kita sudah tidak membawa lagi ballpoint, sudah tidak lagi surat menyurat, sudah jarang rapat, karena sekarang sudah kita lakukan secara remote (jarak jauh) melalui email, messenger, pengiriman foto. Jadi gadget sudah menjadi infrastruktur kehidupan kita pribadi.

Gadget apa yang menjadi favorit Anda?
Ya seperti ini (sambil menunjuk PDA), yang sudah bisa segala macamnya. Sudah sejak lama saya rajin memakai gadget masing-masing seperti kamera digital, handphone, laptop, dan sekarang bergabung menjadi satu, jadi bahagia sekali. Saya sudah memakai internet sejak tahun 1974. Saya baru saja upload foto di situs flicker melalui PDA saya, anak saya di Belanda sudah bisa melihatnya.
Saya teringat ketika anak saya berkomentar bahwa saya selalu menenteng tas hitam yang isinya banyak gadget. Ada handphone, kamera digital, pemutar musik Mp3, global positioning system (GPS). Karena terlalu banyak gadget saya disindir seperti Glodok berjalan hahaha

Selama Anda punya gadget, jenis apa yang Anda favoritkan?
Ya ini gadget i-mate (sambil menunjukkan i-mate di genggamannya). Saya baru menggunakannya seminggu, tapi saya langsung dapat melihat kelebihannya, berbeda dari yang lainnya, dan memiliki fungsi-fungsi yang saya inginkan.

Gadget apa yang pertama kali Anda miliki?
Mungkin PC (personal computer) sama handphone yah. Itu tahun 1980-an. Beli di Glodok. Saya bekerja di organisasi besar yang mempunyai infrastruktur besar. Mobilisasi yang tinggi membuat saya harus mempunyai perangkat komunikasi dan komputer yang portabel.
Pertama kali membeli komputer portable laptop di tahun 80-an. Mungkin sudah sekitar 50-an laptop yang saya punya. Tidak semua saya pakai, tapi itu sudah bergantian dengan semua keluarga.

Bagaimana Anda melihat perkembangan gadget di Indonesia?
Teknologi adalah teknologi dunia, gadgetnya diproduksi di Taiwan, perusahaannya di Dubai, dipasarkan oleh Australia, dan pemakainya Indonesia. Tapi kita ini yang perlu dikembangkan adalah user teknologinya, bagaimana menggunakan aplikasinya.
Indonesia itu sangat IT minded, tapi jangan bicara angka, karena Indonesia tidak bisa ditafsirkan dengan angka. Di antara 250 juta penduduk, yang memakai sedikit sekali. Kalau minatnya, sangat tinggi sekali.

Bagaimana dengan dampak perkembangan gadget di tanah air?
Susah yah mengatakannya? Tapi hidup saya menjadi mudah dan lebih baik, apalagi bila berhubungan dengan anak-anak saya. Apa itu di rumah dan di Belanda, sama lancarnya dengan menggunakan gadget.

Anda punya harapan dengan perkembangan IT di Indonesia?
Saya kira yang penting banyak informasi yang beredar. Dari pers, website, majalah, agar orang tahu apa yang available. Soalnya banyak sekali pilihan. Masalah kita memilih gadget yang baik itu masalah pribadi, seperti memilih pasangan hidup, bidang pekerjaan.
Yang penting adalah informasi lengkap. Kita bisa mencari di website dalam konteks Indonesia tanpa harus mencari website internasional. Yang enak, kalau kita bisa buka website dengan pemakai Indonesia, harga Indonesia, testimonial dari orang Indonesia itu bagus. Jadi masuk ke dunia blogging, karena dunia blogging di Indonesia itu sangat berguna untuk meningkatkan minat IT. [Asteria/P1]

0 komentar :

Posting Komentar